Sejarah Berkembangnya Batik di Indonesia, Sejak Masa Kerajaan Sampai Peradaban Islam di Nusantara

 Sejarah Berkembangnya Batik di Indonesia, Sejak Masa Kerajaan Sampai Peradaban Islam di Nusantara

Batik Era Majapahit-etnis.id-

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Sejumlah sejarawan menganggap jika batik berasal dari beberapa negara, seperti Belanda sampai India. Tapi perlu kamu tahu, jika motif batik bukan hanya tercipta dari seutas kain, tapi juga dari relief-relief bangunan candi seperti candi Prambanan dan Candi Borobudur.

Seperti yang kita ketahui, jika candi di Indonesia telah ditemukan sejak ribuah tahun masehi sebagai candi tertua di dunia. Sehingga bisa dikatakan bahwa batik sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu.

Kemudian, bagaimana batik bisa berkembang di Indonesia? Sebetulnya perkembangan batik di Indonesia dapat dibagi berdasarkan periode, yaitu pada zaman Majapahit dan saat penyebaran Islam di Indonesia. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Simak informasinya disini

Penyebaran Batik di Zaman Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang hampir menguasai seluruh nusantara dalam sejarah Indonesia. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika perkembangan batik sangat terkait dengan kerajaan ini.

BACA JUGA:5 Zodiak Paling Beruntung Bulan Ini, Adakah Zodiakmu?

Batik pada zaman Kerajaan Majapahit dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulungagung. Mojokerto adalah pusat dari Kerajaan Majapahit dan tempat di mana batik mulai dikenal. Nama Mojokerto sendiri memiliki hubungan dengan Majapahit.

Sementara itu, Tulungagung, yang terletak di Jawa Timur, juga memiliki peran penting dalam perkembangan batik di Indonesia. Pada masa itu, Tulungagung, yang juga dikenal sebagai Bonorowo, dipimpin oleh Adipati Kalang yang menolak untuk tunduk kepada Majapahit. Akibatnya, Majapahit mengambil tindakan yang menyebabkan Adipati Kalang tewas dalam pertempuran di Kalangbret.

Setelah mengalahkan Adipati Kalang, Majapahit sepenuhnya menguasai Tulungagung. Para pengrajin batik yang tinggal di Tulungagung kemudian membawa budaya batik ke Kerajaan Majapahit.

BACA JUGA:10 Motif Batik Paling Populer di Indonesia: Mega Mendung, Keraton, hingga Sidomukti

Dalam perkembangannya, batik dari Mojokerto dan Tulungagung banyak dipengaruhi oleh batik Yogyakarta. Itulah sebabnya batik dari kedua daerah ini memiliki warna dasar putih dengan corak coklat muda dan biru tua yang mirip dengan batik Yogyakarta.

Perkembangan Batik di Zaman Penyebaran Islam 

Saat membahas perkembangan batik pada masa penyebaran Islam, hal ini sangat terkait dengan daerah Ponorogo di Jawa Timur. Agama Islam pertama kali diperkenalkan di Ponorogo oleh Raden Katong, yang merupakan adik dari Raden Patah dan dapat dianggap sebagai keturunan dari Kerajaan Majapahit.

Di Ponorogo, terdapat sebuah pesantren yang dipimpin oleh Kyai Hasan Basri. Pesantren ini tidak hanya mengajarkan agama Islam, tetapi juga ilmu pemerintahan, ilmu perang, dan kesusastraan.

Kyai Hasan Basri adalah menantu dari raja Keraton Solo, dan istrinya, yang merupakan putri dari keraton tersebut, mulai memperkenalkan batik di Ponorogo. Inilah yang menyebabkan batik mulai menyebar dari kraton ke Ponorogo.

BACA JUGA:Mengenal Batik Karawang: Motif Citarum dan Motif Segedeng

Tahukah kalian bahwa pada zaman dahulu, batik hanya dikerjakan di dalam keraton? Kain batik yang dihasilkan pun hanya digunakan oleh raja, keluarganya, dan pengikutnya. Namun, karena banyak anggota kerajaan yang tinggal di luar keraton, batik akhirnya mulai menyebar lebih luas.

Pada masa itu, bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembatikan berasal dari dalam negeri, seperti kayu mengkudu, kayu tinggi, dan pohon tom.

Di awal abad ke-19, batik mulai populer dan meluas hingga menjadi milik masyarakat Indonesia, khususnya suku Jawa. Pada saat itu, batik yang dihasilkan adalah jenis batik tulis hingga awal abad ke-20.

BACA JUGA:Bangga akan Warisan Budaya: Inilah 5 Cara Memperingati Hari Batik Nasional yang Bisa Kamu Lakukan

Proses pembuatan kain batik memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu dua hingga tiga bulan. Karena proses membatik yang memakan waktu, sekitar tahun 1920, setelah Perang Dunia I berakhir, batik cap mulai diperkenalkan. Ide untuk menggunakan batik cap berasal dari Kwee Seng, seorang keturunan Tionghoa yang berasal dari Banyumas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: